Berikut Gejala Awal Bipolar: Kenali Tanda-Tanda dan Segera Lakukan Penanganan

MyNurz Indonesia - Berikut Gejala Awal Bipolar: Kenali Tanda-Tanda dan Segera Lakukan Penanganan

Gangguan bipolar adalah kondisi mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang ekstrem, yang dapat memengaruhi aktivitas sehari-hari, kemampuan bekerja, serta hubungan sosial seseorang. Kondisi ini memiliki dua fase utama:

  • mania (fase energi tinggi dan euforia)

  • depresi (fase energi rendah dan perasaan putus asa).

Mengetahui gejala awal bipolar sangat penting agar bisa mendapatkan diagnosis dini dan pengobatan yang tepat.

Berikut adalah gejala awal yang perlu diperhatikan untuk mengenali gangguan bipolar.

1. Perubahan Suasana Hati yang Ekstrem

Salah satu tanda paling umum dari gangguan bipolar adalah perubahan suasana hati yang signifikan. Perubahan ini biasanya meliputi:

Fase Mania: Di fase ini, seseorang merasa sangat bersemangat, penuh energi, dan euforia berlebihan. Perasaan ini bisa berlangsung selama beberapa hari hingga berminggu-minggu. Beberapa tanda awal fase mania meliputi:

  • Merasa sangat optimis atau berlebihan dalam hal energi.

  • Berbicara sangat cepat, sering kali melompat dari satu topik ke topik lain tanpa menyelesaikannya.

  • Merasa tidak memerlukan banyak tidur, tetapi tetap memiliki energi berlebih.

  • Mengambil risiko berlebihan, seperti melakukan investasi besar tanpa pertimbangan atau terlibat dalam perilaku impulsif lainnya.

Fase Depresi: Fase ini melibatkan perasaan sangat sedih, lesu, atau putus asa. Tanda-tanda awal fase depresi meliputi:

  • Kehilangan minat dalam aktivitas yang biasanya menyenangkan.

  • Kelelahan yang luar biasa, bahkan untuk tugas-tugas sederhana.

  • Perasaan putus asa atau tidak berharga.

  • Kesulitan berkonsentrasi atau mengambil keputusan.

2. Perilaku Impulsif dan Berisiko

Seseorang dengan gangguan bipolar cenderung menunjukkan perilaku impulsif, terutama selama fase mania. Beberapa tanda awal perilaku impulsif termasuk:

  • Menghabiskan uang secara berlebihan tanpa pertimbangan jangka panjang.

  • Mengambil keputusan cepat tanpa memikirkan konsekuensinya.

  • Meningkatkan aktivitas seksual atau perilaku berisiko lain tanpa memikirkan dampaknya.

Impulsivitas ini sering kali berujung pada masalah keuangan atau hubungan sosial yang memburuk.

3. Polarisasi Emosi yang Intens

Gejala awal lainnya adalah polarisasi emosi yang ekstrem. Orang dengan gangguan bipolar bisa merasa sangat bahagia atau sangat sedih secara tiba-tiba. Transisi antara fase mania dan depresi ini bisa terjadi dalam waktu singkat, yang dikenal sebagai rapid cycling. Misalnya, seseorang bisa merasa sangat energik dan bahagia di pagi hari, tetapi merasa sangat depresi pada malam harinya.

4. Kehilangan Kontrol Diri

Selama fase mania, seseorang mungkin merasa memiliki kendali penuh atas segalanya, tetapi di sisi lain, mereka justru kehilangan kontrol atas tindakan mereka. Hal ini sering kali terlihat dalam bentuk:

  • Berbicara dengan sangat cepat, seolah-olah tidak bisa berhenti atau memberi orang lain kesempatan berbicara.

  • Merasa tak terkalahkan atau memiliki rasa percaya diri yang tidak realistis, yang dapat membuat mereka mengambil keputusan yang merugikan.

 5. Konsentrasi yang Buruk

Konsentrasi sering terganggu dalam kedua fase mania dan depresi. Dalam fase mania, seseorang mungkin merasa terlalu energik dan bersemangat, sehingga sulit untuk fokus pada satu tugas saja. Sementara dalam fase depresi, seseorang mungkin merasa terlalu lelah atau putus asa untuk berkonsentrasi. Gejala ini bisa tampak seperti:

  • Kesulitan menyelesaikan tugas.

  • Sering mengubah topik percakapan.

  • Mudah terdistraksi oleh hal-hal kecil.

 6. Perubahan Pola Tidur

Perubahan pola tidur adalah tanda awal yang umum pada gangguan bipolar, terutama selama fase mania. Tanda-tandanya meliputi:

  • Tidur sangat sedikit selama beberapa hari tanpa merasa lelah.

  • Insomnia atau mengalami gangguan tidur yang parah.

  • Sebaliknya, dalam fase depresi, seseorang mungkin tidur terlalu banyak tetapi tetap merasa lelah.

7. Perasaan Iritasi atau Marah

Meskipun banyak orang mengaitkan fase mania dengan perasaan euforia, beberapa individu justru merasakan irritability atau mudah marah. Mereka mungkin mudah merasa terganggu oleh hal-hal kecil dan bisa bereaksi secara emosional. Gejala ini sering kali salah diartikan sebagai stres biasa, padahal ini bisa menjadi tanda awal dari gangguan bipolar.

8. Meningkatnya Kreativitas dan Produktivitas (Selama Mania)

Di fase mania, beberapa orang mungkin merasakan ledakan kreativitas dan produktivitas. Mereka mungkin merasa sangat termotivasi untuk menyelesaikan banyak proyek atau ide baru dalam waktu singkat. Namun, ini bisa berakhir dengan cepat ketika fase depresi muncul, dan mereka merasa tidak mampu melanjutkan pekerjaan yang telah dimulai.

9. Pikiran Tentang Bunuh Diri atau Keinginan Mati (Selama Depresi)

Pada fase depresi, seseorang dengan gangguan bipolar mungkin merasa sangat putus asa hingga memikirkan tentang bunuh diri atau memiliki keinginan mati. Ini adalah gejala serius yang memerlukan penanganan medis segera. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda ini, sangat penting untuk segera mencari bantuan profesional.

Mengenali gejala awal bipolar sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Jika Anda mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem, perilaku impulsif, atau gejala lainnya yang disebutkan di atas, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau psikolog. Gangguan bipolar adalah kondisi yang dapat dikelola dengan baik melalui pengobatan, terapi, dan dukungan yang tepat. Diagnosis dini dan penanganan yang tepat dapat membantu mencegah gejala memburuk dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Temukan Layanan Onestop Perawatan Home Care di MyNurz Indonesia

Anda juga bisa memesan dokter home visit atau memanggil layanan perawatan homecare Jakarta melalui MyNurz, telepon/WA 0811 1929 119 atau kunjungi website www.mynurz.co.id Anda dapat menanyakan pemesanan/penyewaan alat kesehatan, beragam program perawatan home care seperti program perawatan pasca stroke, program perawatan kanker, program perawatan diabetes, program perawatan luka pasca operasi, dimensia, alzheimer, program perawatan travel nurse, dokter home visit dan program perawatan home visit.

MyNurz merupakan layanan perawatan kesehatan online untuk menyediakan perawat, perawat caregiver, fisioterapis, terapis okupasi dan terapis wicara yang bisa datang ke rumah. Orang tua merasa nyaman saat tetap berkumpul di rumah dan tetap mendapat perawatan dari jasa home care perawat lansia. Anda juga dapat leluasa meninggalkan orang tua di rumah saat harus beraktivitas di luar rumah.

Previous
Previous

Penyakit Pikun (Demensia) Tanda Awal dan Mencegahnya

Next
Next

Apa Arti ICU?