Kamu Seorang Perawat Medis? Ini 3 Tips untuk Berkomunikasi Efektif dengan Pasien
Hasil penelitian menyatakan bahwa jumlah pasien yang didampingi oleh perawat medis berhasil berhenti merokok hingga dua kali lipat dari kecanduannya dibandingkan dengan yang tidak didampingi oleh perawat medis.
Peneliti telah menunjukkan bahwa jumlah pasien yang berhasil berhenti merokok ditemukan dua kali lipat ketika bersama yang dilatih untuk membina pasien menghentikan kecanduan mereka, dan secara aktif menjelaskan efek buruk rokok ke pasien. Tentu saja, komunikasi efektif oleh perawat medis bisa menghasilkan hasil positif jika dilakukan dengan benar.
Jadi bagaimana cara mendapatkan efektifitas dalam berkomunikasi dengan perawat?
Perawat Medis Harus Fokus
Perawat medis harus berfokus pada pasien saat berbicara. Jika permintaan pasien tidak terpenuhi akibat salah interpretasi atau kurang konsentrasi, tidak perlu diragukan lagi pasien akan menjadi frustasi dan/atau marah karena perawat medis tidak memperhatikan, dan menyebabkan gagal mencapai tujuan komunikasi antara perawat medis dengan pasien.
Kurang fokus ketika berbicara dengan pasien bisa membuat pasien merasa tidak penting atau dihiraukan, ini merupakan tanda komunikasi yang sangat tidak efektif. Pasien cenderung merasa sedih dan marah jika tidak dihiraukan, khususnya ketika mereka sudah merasa tidak enak. Bahasa tubuh juga merupakan sesuatu yang penting. Menjaga kontak mata dan sedikit menganggukan kepala mungkin terdengar sederhana, tetapi ini merupakan hal penting untuk membuat pasien merasa nyaman dan yakin.
Berhati-hati Saat Berkomunikasi
Pasien biasanya berada dalam situasi kesakitan atau gelisah akibat penyakit atau cedera, dengan demikian penting untuk perawat medis berbicara dengan jelas, perlahan dan menghindari istilah medis yang menyulitkan pasien. Bahasa tubuh dan nada bicara harus juga dipertimbangkan. Misalnya, perawat medis sebaiknya meletakkan tangan di sisi tubuh mereka, daripada menyilangkannya di depan dada ketika berbicara, karena sikap tubuh demikian bisa mengindikasikan masalah atau sulit didekati, dan bisa membuat pasien merasa tertekan.
Memeriksa Tingkat Stress Secara Berkala
Perawat medis sangat penting mengontrol emosi agar komunikasi dengan pasien menjadi efektif. Misalnya, jika pasien merasa gelisah atau marah dan melampiaskannya ke perawat medis, maka perawat medis harus memberi respon yang sesuai demi mencegah bertambah buruknya kondisi pasien. Dengan begitu perawat medis harus terus memeriksa emosi pasien dan berusaha menenangkan mereka yang sedang marah tersebut.
Kemampuan komunikasi yang buruk bisa menghancurkan hubungan antara pasien dan perawat medis, kesalahan komunikasi atau interpretasi bisa menimbulkan masalah lain. Karena itu adalah tanggung jawab perawat medis untuk memastikan komunikasi tetap tersampaikan dan jelas.
Temukan Layanan Home Care di MyNurz Indonesia
Anda juga bisa memesan atau memanggil layanan perawatan homecare Jakarta melalui MyNurz, telepon (021) 2205 7505 atau 0811 1929 119 atau kunjungi website www.mynurz.co.id Anda dapat menanyakan beragam program perawatan home care seperti program perawatan pasca stroke, program perawatan kanker, program perawatan diabetes, program perawatan luka pasca operasi, program perawatan travel nurse dan program perawatan home visit.
Bila lansia memerlukan kebutuhan jasa layanan home care atau sekedar ingin bertanya seputar perawatan kesehatan lansia khususnya layanan perawat lansia, caregiver, fisioterapi, terapi okupasi, terapi wicara dan layanan home care lainnya.
MyNurz merupakan layanan perawatan kesehatan online untuk menyediakan perawat, perawat caregiver, fisioterapis, terapis okupasi dan terapis wicara yang bisa datang ke rumah. Orang tua merasa nyaman saat tetap berkumpul di rumah dan tetap mendapat perawatan dari jasa home care perawat lansia. Anda juga dapat leluasa meninggalkan orang tua di rumah saat harus beraktivitas di luar rumah.